Saturday, August 28, 2010 By: HIDAYATUL MUSTAQIMAH

TAK MUNGKIN..!

Al-Ashmui berkata: “Pada suatu malam, ketika aku sedang melakukan tawaf di Baitullah, tiba-tiba aku melihat seorang pemuda yang bergantung di kain Kaabah sambil mengucapkan syair:

“Wahai Yang Maha Mendengar doa orang yang sedang di hujung bahaya dan kegelapan.
Wahai Yang Maha Menolong orang yang dalam bahaya dan bencana dengan segala derita.
Para tamuMu telah tidur di sekeliling RumahMu ini dan mereka pun juga siaga.
Sedangkan Engkau, wahai Yang Maha Hidup lagi Berdiri tidak pernah tidur.
Aku yang dalam keadaan sedih dan gundah memohon kepadaMu wahai Tuhanku,
Dengan kebenaran Rumah Tua dan Tanah Haram ini, kasihanilah tangisanku.
Apabila kemurahanMu tidak akan dapat diharapkan oleh si bodoh (yang berdosa).
Maka, siapa lagikah yang akan memberikan kemurahan kepada orang-orang yang derhaka?”

Kemudian dia menangis dengan kuat, dan kembali berkata dengan membaca sebuah syair:

"Wahai yang dituju segala keperluan.
Aku mengadu padaMu dari kesusahan itu, kasihanilah pengaduanku.
Wahai harapanku, Engkaulah yang akan melepaskan bencana yang menimpaku.
Maka, ampunilah dosaku dan kabulkanlah permohonanku.
Aku datang kepadaMu dengan membawa perbuatan yang buruk dan busuk.
Tidak ada hambaMu dari manusia yang berbuat seperti kejahatanku.
Apakah ia akan membakar aku dengan api neraka, wahai akhir segala pengharapan.
Lalu aku harus berharap ke mana? Kemudian harus ke mana ketakutanku akan ku adukan?”


Kemudian anak muda ini jatuh ke tanah dalam keadaan pengsan. Aku segera mendekatinya. Ternyata dia adalah Zainal Abidin bin Ali al-Hasan bin Ali bin Abu Talib, semoga Allah meredhai mereka semua. Sambil menangis aku meletakkan kepalanya di pangkuanku, lalu terjatuhlah satu titis air mataku ke pipinya sehingga dia membuka matanya dan berkata: “Siapakah yang menyerang kami ini?” Aku menjawab: Hamba kecilmu, al-Ashmui. Tuanku, mengapa kamu menangis dan cemas seperti ini, sedangkan kamu adalah keluarga Nabi Muhammad SAW dan sumber risalah?” Bukankah Allah telah menyatakan:

“Sesungguhnya Allah berkehendak menghilangkan
dosa dari kamu, hai ahlul bait.”

(Al-Ahzab: 33)

Zainal Abidin r.a menjawab: “Tidak mungkin! Tidak mungkin, wahai Ashmui, sesungguhnya Allah telah menciptakan Syurga untuk orang-orang yang mentaatiNya, walaupun dia adalah seorang hamba hitam Habsyah dan Dia menciptakan neraka untuk orang-orang yang menderhakaiNya, walaupun dia adalah seorang Quraisy yang merdeka. Bukankah Allah telah berfirman:

“Apabila sangkakala ditiup, maka tidaklah ada
lagi pertalian nasab di antara mereka pada hari itu dan tidak ada pula di antara
mereka saling bertanya. Barangsiapa yang berat timbangan (kebaikan)nya, maka
mereka itulah orang-orang yang mendapat keberuntungan. Dan barangsiapa yang
ringan timbangannya, maka mereka itulah orang-orang yang merugikan dirinya
sendiri. Mereka kekal dalam neraka Jahannam.”

(Al-Mukminun: 101-103)

**Mutiara Hadith**
Dari Syuraih, ia berkata, Aku mendengar seorang lelaki dari sahabat Nabi SAW berkata, Nabi bersabda, "Allah Taala berfirman, 'Hai anak Adam, berdirilah (menghadap) kepadaKu, maka Aku berjalan kepadamu, dan berjalanlah kepadaKu, maka Aku berlari kepadamu."
(Hadith Sahih)
Stumble
Delicious
Technorati
Twitter
Digg
Facebook
Yahoo
Feed

0 comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...